Pages

Senin, 08 Februari 2010

Suara Kekasih

Suara merdu yang kau dengarkan
Membuat hatiku bergetar
Menari di lembar-lembar mushaf
hingga seluruh jiwaku ikut terbawa
melantunkan ayat-ayat kerinduan
:”kekasih duhai kekasih”

Aku bertanya pada dia

Aku bertanya pada dia
Siapa di antara hati dan jantung
Yang berhak mengaku sebagai pengungkap rasa?

Aku bertanya pada dia
Siapakah yang paling awal
Bersentuhan dengan perasaan
: kalaupun kelak dia tanpa jiwa
Karena ruhnya telah terpisah jauh
Dia tetap akan merasakan detaknya
Untuk membuktikan cintanya

Jiwanya juga demikian, ia pasti lebih bebas menentukan
Dibanding mendekam di antara keduanya
Yang tak ada pembatas

Aku semakin bertanya-tanya
Hatikah atau jantungkah dia
Karena semenjak ku ungkapkan kata itu
Aku sudah merasakan sentuhan keduanya
Bersemayam dalam jiwa

Al-Fahmu

Betapa banyak yang bisa membaca
Tapi tak semuanya bisa menulis
Banyak yang bisa menulis
Tapi tak semuanya bisa berkarya
Betapa banyak yang bisa berkarya
Tapi tak semuanya bisa ikhlas
Banyak yang bisa ikhlas
Tapi tak semuanya bisa berjihad



Cukuplah menjadi orang
yang memahami dengan sungguh-sungguh
Kemudian merealisasikannya dengan ikhlas

Hamba sedang berdo’a

Wahai api ...
Padamlah, berhentilah membakar
Wahai angin ...
Tenanglah, berhentilah menerbangkan
Wahai air ...
Mengalirlah, berilah kehidupan
Berhentilah menghancurkan
Wahai bumi ...
Damailah, berhentilah bergoncang
Wahai langit ...
Diamlah, berhentilah berdentum

Lihatlah, perhatikanlah, dengarkanlah
Hamba yang suci sedang berdo’a

Asal jangan Kau cabut iman ini

Biarlah gunung-gunung membelah
Biarlah bumi retak
Biarlah langit berguncang
Biarlah petir-petir mendentum
Biarlah pohon-pohon tumbang
Biarlah ikan-ikan bergelimangan
Biarlah hewan-hewan berlarian
Biarlah semua makhluk kebingungan

Asal jangan Kau cabut iman ini

Biarlah terasa lapar
Biarlah terasa haus
Biarlah tak turun hujan
Biarlah pohon tak berbuah
Biarlah tak berpakaian
Biarlah tak bertempat tinggal

Asal jangan Kau cabut iman ini

Jumardi
Anggota Magang FLP

Entri Populer